das Disdikbud Bandar Lampung Mulyadi Syukri, S.Sos, didampingi Kepala SMPN 41 Bandar Lampung, Daryanto Hery, S.Pd dan sejumlah guru, saat datang ke tempat tinggal Kenzi di Kecamatan Panjang, Rabu, 16 Oktober 2024. ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Tok tok tok, tok tok tok. Bunyi ketukan itu, disertai ucapan kata assalamualaikum, terdengar dari depan pintu rumah Kenzi Aury di Kecamatan Panjang – merupakan siswa kelas 7 SMPN 41 Bandar Lampung, pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Tak lama, dari dalam rumah terdengar seperti suara seorang wanita membalas panggilan salam dari luar rumah, itu dengan mengucapkan kata waalaikumsalam, seraya membukakan pintu yang menjadi asal dari suara ketukan tersebut.
Mendapati rumah sudah dibuka, orang yang mengetuk pintu ternyata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, S.Sos, bergegas mengucapkan salam kepada wanita yang membukakan pintu itu.
“Maaf ibu, benarkan ini rumah atau tempat tinggal Ananda Kenzi Aury, siswa SMPN 41 Bandar Lampung,” katanya, sambil memandang wajah wanita itu, seraya mengulurkan tangannya ke tangan wanita tersebut untuk berjabat.
“Benar bapak, kebetulan saya ini merupakan ibu kandung dari Kenzi Aury. Silahkan masuk bapak. Maaf, bapak siapa dan dari mana,” kata ibu dari Kenzi Aury yang diketahui bernama Ahlia (35) seraya bertanya kepada Mulyadi.
“Oh iya ibu, kenalkan saya Mulyadi dari Disdikbud Bandar Lampung. Di sini saya bersama Kepala SMPN 41 Bandar Lampung Bapak Daryanto Hery dan para guru, ingin melihat kondisi terkini Kenzi, pasca-jatuh di sekolah,” katanya.
Mendapati orang yang datang merupakan perwakilan Disdikbud dan pihak sekolah dari putranya, Ahlia langsung mempersilakan duduk kepada tamunya tersebut, seraya memanggil putranya Kenzi untuk juga ikut duduk bersama tamu yang datang itu.
Setelah duduk bersama di ruang tamu, Mulyadi membuka pembicaraan dengan menanyakan langsung kepada Kenzi mengenai kondisi kakinya yang sakit, pasca-jatuh di lingkungan sekolah saat bermain bersama teman sekolahnya waktu lalu.
Seraya menitipkan salam dari Kepala Disdikbud Bandar Lampung, Hj. Eka Afriana, S.Pd, kepada Kenzi dan orangtuanya, Mulyadi mengaku prihatin dan menyesalkan atas peristiwa yang menimpa Kenzi pada saat itu.
“Ananda Kenzi, bapak minta kamu bersabar ya, karena ini musibah yang sebelumnya kita tidak ketahui. Bapak berharap, Kenzi masih tetap semangat untuk belajar meski tidak bisa datang langsung di sekolah karena masih sakit,” ujarnya.
“Meski belum bisa berkumpul bersama teman-teman, pihak sekolah menjamin tetap memberikan pembelajaran secara daring kepada Kenzi, agar tidak tertinggal pembelajaran,” lanjut Mulyadi yang dibenarkan Daryanto Hery.
Masih pada kesempatan itu, Mulyadi juga memberikan saran kepada orangtua Kenzi untuk dapat memeriksakan lebih lanjut kondisi kesehatan kaki yang sakit dengan berobat ke rumah sakit milik Pemerintah Kota Bandar Lampung.
“Seandainya masih merasa sakit meski sudah berobat, bagaimana kalau nanti Kenzi juga berobat ke RSUD A Dadi Tjokrodipo. Kalau bersedia, nanti disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Ibu Eka, untuk diperiksa di sana,” anjurnya.
Mendapati perhatian dari Disdikbud Bandar Lampung itu, Ahlia mengaku senang. Ia akan memusyawarahkan kepada sang suami terkait tawaran berobat ke RSUD A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.
“Baik bapak, kami sangat ingin Kenzi di bawa ke rumah sakit untuk di rontgen agar bisa mengetahui kondisi tulang pada kaki Kenzi. Nanti kalau ayah Kenzi pulang dari kerja, akan saya sampaikan. Sekali lagi kami sangat terima kasih,” ujarnya.
Pasca-musibah tersebut, Ahlia berkata bahwa Kenzi hanya beraktivitas di dalam rumah. Itupun, sambungnya, Kenzi berjalan dengan menggunakan alat bantu berjalan. Sebab, kaki Kenzi masih terasa sakit.
“Katanya kalau berjalan, kaki masih ngilu (nyeri). Kami sangat ingin Kenzi lekas sembuh sehingga bisa bersekolah seperti biasanya. Harapan kami hanya itu, tanpa menuntut apapun apalagi materi dari pihak manapun,” tegasnya.
Tak hanya ibundanya, Kenzi put terlihat senang telah dikunjungi oleh pihak sekolah dan Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung. Senyum manis Kenzi selalu terlontar, saat mendengarkan pembicaraan antara orangtuanya bersama Mulyadi.
Sementara itu, Kepala SMPN 41 Bandar Lampung Daryanto Hery, S.Pd, mengaku akan memberikan dispensasi penuh kepada Kenzi selama masih sakit. Ia meminta kepada siswanya itu untuk fokus pada kesembuhan sakit pada kaki Kenzi.
“Kita ingin Kenzi segera sembuh, sehingga bisa ke sekolah untuk ikut belajar bersama. Belajar itu penting untuk masa depan, dan itu kita yang membentuknya. Saya harap Kenzi tidak perlu putus asa dan teruslah semangat untuk belajar,” harapnya.
Pada kunjungan Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung yang juga ikut didampingi sejumlah awak media, Mulyadi juga memberikan tali asih kepada orangtua Kenzi sebagai tambahan biaya pengobatan kesembuhan Kenzi.
Seperti diketahui, siswa kelas 7 SMPN 41 Bandar Lampung Kenzi Aury, mengalami sakit pada kaki kirinya, pasca-terjatuh saat bermain bersama rekan sekolahnya, usai mengikuti pembelajaran di sekolah pada 23 September 2024 lalu.
Mendapati salah satu siswa ada yang terjatuh pada saat itu, pihak sekolah langsung membawa Kenzi untuk berobat di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung untuk mendapati penanganan lebih lanjut.
Selain melakukan tindakan tersebut, pada 26 September 2024, pihak sekolah juga mengundang orangtua dari Kenzi dan orangtua teman bermain Kenzi, untuk melakukan musyawarah guna mencari jalan keluar atas persoalan tersebut.
Hasil dari pertemuan itu, orangtua dari teman bermain Kenzi, berdasar surat musyawarah antar-orangtua yang ditandatangani di atas materai Rp10 ribu, akan bertanggungjawab untuk mengobati Kenzi hingga sembuh bersama-sama. (***)