Institut Teknologi Sumatera

Sosialisasi Mahasiswa Prodi Farmasi Itera di Natar Lamsel Antusias Diikuti Warga

DOK PRODI FARMASI ITERA

SMARTNEWS.ID – Sejumlah mahasiswa Program Studi Farmasi, Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyosialisasikan tentang penyakit hipertensi dan pemanfaatan tanaman herbal rosella serta seledri sebagai teh celup pengontrol tekanan darah, di Dusun Serbajadi, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Minggu, 19 November 2023.

Kegiatan dengan menyasar kaum hawa atau ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) di daerah tersebut, menjadi salah satu bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang dilakukan para mahasiswa dalam rangka Kuliah Pelayanan Kefarmasian.

Banyak hal yang disampaikan pada sosialisasi tentang hal tersebut. Tak hanya itu, penyuluhan juga dilakukan terkait tanaman obat keluarga (toga) sebagai langkah awal untuk penanganan penyakit yang umum terjadi di masyarakat seperti demam, batuk, pilek, dan diare.

Dosen Pembimbing Kelompok 3B Tim Pelayanan Kefarmasian Itera, apt. Novrillia Atika Nabila, S.Farm., M.Clin.Pharm, mengatakan bahwa PKM merupakan salah satu visi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia bertujuan menciptakan hubungan sosial yang baik pada perguruan tinggi, terutama bagi mahasiswa guna meningkatkan hubungan dengan masyarakat sekitar sekaligus sebagai perwujudan selaku makhluk sosial.

Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Tim Pelayanan Kefarmasian dari Farmasi Itera kelompok 3B yang diketuai oleh I Gede Raditya Purwanata dan beranggotakan Nanda Isnaini, Vita Julia Saputri, Yovi Salma Budiyono, Zefanya Putri Samiadi, Angel Sharon Rose, Meyselin Riana, Lulu Febriani, Lutfia Amalia, Azzahra Dinda, Dita Aprilia, Rizki Rifani Dwi Ambar Kusuma, dan M. Al Fatih Ansyari serta dibimbing oleh apt. Novrillia Atika Nabila, S.Farm., M.Clin.Pharm. dan apt. Refsya Azanti Putri, S.Farm., M.S.Farm. selaku dosen program studi Farmasi Itera.

Setelah dilakukannya survei di Dusun Serbajadi, diketahui bahwa pada dusun tersebut pada induk Puskesmas Hajimena terdapat 6.103 orang pasien hipertensi dengan usia lebih dari 15  tahun berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2022. Sehingga perlu dilakukannya edukasi mengenai penyakit hipertensi dan juga tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai pengontrol tekanan darah.

“Saya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan PKM ini karena dapat memberikan pengetahuan kepada para peserta dan pengalaman kepada mahasiswa pelaksana PKM yang menjadi salah satu kegiatan sosial positif terhadap masyarakat,” ujarnya, Senin, 20 November 2023.

Ia mengatakan, kegiatan cukup menarik. Sebab di dusun tersebut ternyata banyak warga yang terkena penyakit hipertensi sehingga dapat menambah pengetahuan terkait pengontrol tekanan darah dan dapat menjadi salah satu langkah awal bagi peserta yang tidak mengidap hipertensi untuk lebih peduli dengan kesehatan diri masing-masing peserta.

Diketahui, pada kegiatan penyuluhan itu diawali dengan sambutan Ibu RT 03 Dusun Serbajadi, Hj. Rini, sebagai pembukaan pelaksanaan PKM. Kemudian, dilanjutkan dengan tes awal untuk mengetahui pengetahuan peserta mengenai penyakit hipertensi, tanda gejala hipertensi, dan tanaman herbal yang dapat digunakan untuk mengontrol tekanan darah.

Setelah itu, dilakukan paparan materi yang selanjutnya dilakukan sesi tanya jawab dari peserta yang dibina anggota PKM. Kegiatan PKM dilanjutkan tes akhir guna mengetahui pemahaman peserta setelah pemaparan materi. Di akhir acara, dilakukan penyerahan simbolis bibit tanaman rosella, dokumentasi, pemberian doorprize dan penutupan.

Kegiatan yang dihadiri 37 anggota PKK dari Dusun Serbajadi, Natar, mendapat sambutan baik serta antusiasme terlihat dengan banyaknya ibu-ibu yang bertanya saat pemaparan materi dan sesi diskusi sebagai bukti bahwa kegiatan ini mendapat respon positif peserta.

Setelah dilakukannya penyuluhan, mahasiswa Itera mengalami peningkatan pengetahuan. Hal itu dilihat dari rata-rata nilai tes awal dan tes akhir yang diberikan terlihat adanya peningkatan yang signifikan.

Salah satu peserta, Masayu, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. Katanya, penyuluhan penyakit hipertensi dan pemanfaatan tanaman herbal sebagai pengontrol tekanan darah sangat bermanfaat, sebab ilmu mengenai penyakit tersebut sangat menambah pengetahuan ibu-ibu PKK.

“Pentingnya hal ini bagi kami karena ibu-ibu PKK juga masih banyak yang kurang pemahamannya terkait penyakit hipertensi dan cara pemanfaatan tanaman herbal sebagai pengontrol tekanan darah,” ujar Masayu sebagai perwakilan ibu-ibu PKK itu. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close