Institut Teknologi Sumatera

Cegah Stunting, Mahasiswa Farmasi ITERA Ajarkan Warga Desa Purwosari Natar Buat “Hot Mamie”

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

DOK MAHASISWA FARMASI ITERA

SMARTNEWS.ID – Mahasiswa Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui kegiatan sosialisasi stunting dan pembuatan mie singkong daun kelor “Hot Mamie” sebagai salah satu upaya pencegahan stunting, di Desa Purwosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, 15 November 2023.

Kegiatan PkM ini dilaksanakan oleh Tim 1B Pelayanan Kefarmasian dari Program Studi Farmasi ITERA yang diketuai Ahmad Zammi Autadan Hakim dan beranggotakan Aryn Fatkhul Jannah, Redina Fara Zalfa, Desy Rahmawati, Devi Apriyanti, Nurkesuma Febby Ikaningtyas, Rizqi Amalia Utami, Lisa Agustina, Rantika Mardatila, Mauly Salwa Azizah, Azka Nur Annisa Rompies, Nurulita Gustiantini, Gresy Vercelli Haloho, dan Alexander Yoel Harazachi serta dibimbing oleh apt. Nurul Irna Windari, M.Clin.Pharm dan apt. Refsya Azzanti Putri, M.S.Farm, selaku dosen Program Studi Farmasi ITERA.

Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia atau yang disingkat SSGI, pada 2022 menunjukkan persentase kejadian stunting di Indonesia adalah 21,6 persen. Kejadian stunting di Lampung masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Bali yang mencapai angka 8 persen pada 2022. Di Lampung, prevalensi balita stunting yakni 15,2 persen dan khususnya di Kabupaten Lampung Selatan pada 2022 kejadian stunting mencapai 9,9 persen. Akibat tingginya kejadian stunting di Indonesia khususnya di Kabupaten Lampung Selatan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan yang lebih giat salah satunya melalui kegiatan sosialisasi mengenai stunting.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Desa Purwosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan terkait pentingnya pencegahan stunting pada balita dan anak-anak melalui pengolahan pangan fungsional dari daun kelor serta memanfaatkan salah satu komoditas unggul di Desa Purwosari berupa singkong yang diolah menjadi tepung singkong atau disebut juga dengan tepung mocaf. Kegiatan ini disambut hangat oleh Bapak Tukiran selaku Kepala Desa Purwosari dan para aparat desa lainnya serta dihadiri oleh ibu-ibu Desa Purwosari dan para kader posyandu di Desa Purwosari.

Selain itu, diadakan pula kegiatan demonstrasi secara langsung terkait pembuatan olahan pangan fungsional berupa mie dari daun kelor dan tepung singkong “Hot Mamie” (Manihot Moringa Mie atau Mie Singkong dan Daun Kelor). Hal ini bertujuan agar para peserta yang hadir dalam kegiatan ini dapat mempraktikkan secara langsung dan lebih memahami terkait pengolahan pangan fungsional yang diberi nama “Hot Mamie”. Antusiasme ibu-ibu semakin terlihat pada saat lomba kreasi “Hot Mamie” yang diikuti oleh 2 tim dengan masing-masing tim menyiapkan sajian makanan yang berbeda. Tim A mengkreasikan “Hot Mamie” menjadi mie nyemek, sedangkan tim B mengkreasikan “Hot Mamie” menjadi mie goreng. Sesi perlombaan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas para ibu dalam mengolah mie kelor menjadi sajian yang lebih menarik. Perlombaan kreasi sajian ini dimenangkan oleh tim A sebagai juara 1 dan tim B sebagai juara 2. Respon positif juga ditunjukkan oleh masyarakat yang menghadiri langsung kegiatan sosialisasi ini pada saat sesi diskusi dan _door prize_.

“Penyuluhan stunting dan pembuatan mie dari daun kelor dan tepung singkong sangat menginspirasi bagi ibu-ibu Desa Purwosari, karena dari ibu-ibu disini juga masih belum sangat paham terkait stunting dan adanya olahan mie dari daun kelor yang punya manfaat untuk pencegahan stunting,” ujar Windiarti sebagai perwakilan dari ibu-ibu kader posyandu.

Di samping adanya kegiatan sosialisasi mengenai stunting, demonstrasi pembuatan pangan fungsional, dan lomba kreasi sajian, mahasiswa Program Studi Farmasi ITERA juga mengadakan kegiatan pengukuran tinggi badan dan berat badan bagi anak-anak. Hal ini bertujuan sebagai upaya deteksi stunting serta untuk mengetahui terkait Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) pada anak-anak yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis.

“Acara hari ini mantap, bagus, dan kami puas,” ujar Ibu Sumiyati sebagai salah satu ibu-ibu yang menghadiri kegiatan sosialisasi stunting di Desa Purwosari. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close