Ruwa Jurai

IHT SMKN 8 Bandar Lampung Menyongsong Pembelajaran Paradigma Baru

Suasana IHT implementasi pembelajaran paradigma baru secara virtual, di SMKN 8 Bandar Lampung, Jumat (13/8/2021). SMARTNEWS.ID

SMARTNEWS.ID — SMKN 8 Bandar Lampung kini menjadi salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) di Provinsi Lampung yang disematkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Sebagai SMK PK khususnya di Bidang Ekonomi Kreatif pada Kompetensi Keahlian Multimedia, sekolah dituntut dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja.

Dalam menyelaraskan program tersebut, SMK PK diminta mengimplementasikan pembelajaran dengan paradigma baru. Hal itu sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Kepala SMKN 8 Bandar Lampung, Drs. Firdaus, M.M, mengatakan sebagai SMK PK dituntut memiliki terobosan untuk menjawab tantangan dalam rangka membenahi kondisi SMK.

Kepala SMKN 8 Bandar Lampung, Drs. Firdaus, M.M.

Baca juga: SMKN 1 Bandar Lampung Gelar IHT Implementasi Pembelajaran Secara Virtual

Salah satu upaya yang harus dilakukan sekolah adalah menyesuaikan kurikulum pendidikan yang ada dengan kurikulum pembelajaran paradigma baru yang telah dicanangkan pemerintah.

“Sebagai salah satu SMK PK, tentu harus mampu beradaptasi dengan pembelajaran paradigma baru. Sehingga ini sejalan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar dia, Jumat (13/8/2021).

Untuk mengimplementasikan pembelajaran tersebut kepada peserta didik, kata dia, sekolah terlebih dahulu melakukan pelatihan terhadap pendidik tentang pembelajaran paradigma baru.

“Hal ini yang sedang kami lakukan saat ini, yakni menggelar IHT (In House Training), guna implementasi pembelajaran paradigma baru,” ujar mantan Kepala SMKN 2 Bandar Lampung itu.

Namun, lanjut dia, IHT yang digelar selama 10 hari atau hingga 20 Agustus mendatang secara virtual, itu baru dilakukan terhadap para pendidik khususnya di kelas 10 SMKN 8 Bandar Lampung.

Pemateri yang dilibatkan pada IHT, kata dia, para pendidik yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan workshop yang juga tergabung dalam Guru Penggerak dan Komite Pembelajaran.

“IHT ini adalah pengimbasan ilmu dari guru yang sebelumnya telah mengikuti workshop kepada guru lain yang nantinya ilmu tersebut kembali akan diimbaskan kepada para siswa,” ujar dia.

Dia menambahkan, pembeda pada pembelajaran paradigma baru dengan sebelumnya yakni pada pengembangan kemampuan serta mampu membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.

“Pendidikan ini juga berfungsi mengembangkan potensi siswa untuk menjadi manusia yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Itu yang menjadi harapan bangsa,” kata dia. (YUS)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close