Prestasi

Keren! Siswa SMPN 15 Bandar Lampung Sulap Barang Bekas Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Kepala SMPN 15 Bandar Lampung Mulyadi, S.Pd, bersama guru dan siswa, berfoto di depan sekolah dengan menampilkan produk yang dihasilkan siswa, Selasa, 14 Februari 2023. ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Bekas botol minuman kemasan atau gelas plastik, usai digunakan biasanya langsung dibuang begitu saja oleh penggunanya di tempat sampah.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi siswa SMPN 15 Bandar Lampung. Botol dan gelas bekas berbahan plastik tersebut, bisa disulap menjadi produk yang bernilai ekonomi.

Seperti yang dilakukan sejumlah siswa di sana, botol dan gelas plastik bekas dimanfaatkan untuk dijadikan kursi atau meja, serta lampion yang indah.

Ide pembuatan kedua produk tersebut, itu berawal dari melihat banyaknya botol dan gelas plastik bekas, usai digunakan siswa di lingkungan sekolah.

Bermula dari hal itu, para siswa bersama guru berinisiatif memanfaatkan barang-barang bekas tersebut untuk dijadikan produk bernilai seperti kursi dan meja, serta lampion.

Salah satu pembuat meja atau kursi berbahan botol bekas, Restu Anugrah, mengaku tidak kesulitan dalam membuat kursi dan meja tamu berbahan botol minuman plastik bekas.

Katanya, cukup menggabungkan 19 botol bekas minuman mineral plastik berukuran 1,5 liter menjadi satu dan membentuknya seperti lingkaran untuk membuat satu unit kursi.

Sedangkan pada pembuatan meja, ujar siswa kelas 9c ini, butuh 36 botol minuman bekas plastik dengan ukuran yang sama seperti membuat kursi.

Caranya, sebelum botol direkatkan menggunakan isolasi lakban, diantara botol-botol itu didirikan empat batang kayu dengan tinggi yang sama, sebagai penyangga alas kursi atau meja.

Setelah terbentuk dan dirasa kuat, kemudian di atas dan di bawah pada botol-botol yang telah tersusun tersebut diletakkan papan triplek berukuran lingkaran untuk alasnya.

Pada posisi di atas papan triplek, selanjutnya diberikan alas dari kain berbahan busa sebagai tempat dudukan. Begitu juga di samping meja atau kursinya diberikan hal yang sama.

“Pada bawah botol tidak perlu dipakaikan busa karena kursi atau meja akan menempel di lantai,” ujar dia, saat ditemui di sekolahnya, Selasa, 14 Februari 2023.

Kursi dan meja tersebut kemudian disarungi dengan kain berbahan oscar yang sudah dibentuk berukuran yang sama seperti kursi atau meja.

“Untuk warna kainnya kami ambil hitam dan kuning. Sedangkan temanya adalah tokoh Batman dan emoji senyum dan tertawa,” ujar pria berkulit hitam manis tersebut.

Sementara siswa lainnya Muchammad Rizki, menambahkan dalam pembuatan enam unit kursi dan satu unit meja berbahan botol plastik, tidak memakan waktu yang panjang.

Ia mengaku hanya membutuhkan waktu sepekan dalam proses pembuatan tersebut. “Kami bekerjanya bergotong-royong sesuai tugas yang diberikan,” katanya.

Proses yang hampir sama juga dilakukan dalam pembuatan lampion. Pembedanya, bahan digunakan adalah gelas minuman bekas yang dibentuk lingkaran.

Seperti ungkap Sahala Agnia, siswa kelas 7c ini mengaku bahwa dalam membuat satu buah lampion berkuruan cukup besar dibutuhkan sekitar 100 gelas plastik.

Sebelum dirangkai menjadi lampion, gelas-gelas tersebut dibersihkan lalu diwarnai menggunakan cat dengan cara di semprot.

Selanjutnya, gelas-gelas yang telah diwarnai tersebut satu-persatu diikat menggunakan pita kawat sehingga membentuk lingkaran besar.

“Sementara baru dua buah lampion dengan warna merah dan biru yang kami hasilkan,” ujarnya didampingi rekan kelasnya yang lain Intan Silvia Rianti dan Arneydia itu.

Sementara itu, Kepala SMPN 15 Bandar Lampung Mulyadi, S.Pd, mengaku senang dan bangga dengan hasil karya yang dihasilkan oleh sejumlah siswanya tersebut.

Terlebih, karya-karya berupa meja dan kursi, serta lampion tersebut, itu terbuat dari limbah botol dan gelas plastik yang sudah tidak digunakan.

“Terus terang bangga dan keren hasil karya siswa kami ini,” ujar dia yang kesempatan itu didampingi dua orang gurunya, yakni Hesi Marlina, S.pd,Gr dan Dian Atika, S.Si,Gr.

Bahkan, ia mengaku bahwa meja dan kursi, serta lampion hasil karya siswanya tersebut sudah dilirik oleh guru serta wali murid sekolah.

“Setelah ditampilkan pada unjuk karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah kami pada pekan lalu, produk-produk ini sudah ada penawarnya,” ujar dia.

“Namun, sementara waktu ini belum dikomersialkan karena ini merupakan hasil dari karya siswa. Karya-karya ini sudah kami pajang di ruang tunggu sekolah,” sambungnya.

Selain, meja, kursi, serta lampion, karya lain yang sudah dihasilkan siswa diantaranya tas, kotak tisu, lukisan, tempat sampah, dan lainnya. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close