Ketua MKKS SMK Provinsi Lampung, Drs. Moh Edy Hardjito. ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung merilis hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) periode Agustus 2021 pada 5 November tahun lalu.
Dalam rilisnya, BPS menyebutkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2021 di Lampung sebesar 4,69 persen, naik 0,02 persen poin dibandingkan dengan periode Agustus 2020.
Berdasarkan tingkat pendidikan, siswa lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar TPT sebesar 8,53 persen, sementara SMA (6,64), Diploma/Universitas (4,98), SMP (4,63), dan SD ke Bawah (2,53) persen.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Lampung, Drs. Moh Edy Hardjito, menjelaskan tingginya angka TPT SMK disebabkan kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan.
“Sekarang ini kan belum imbang antara ketersediaan lapangan kerja dengan lulusan SMK. Lulusan kita se-Lampung ini per tahun sebanyak 49.000 orang dari SMK Negeri dan Swasta. Ada nggak lapangan pekerjaan 49.000?,” kata dia ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/3/2022).
Ketersediaan lapangan kerja, lanjut dia, juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Menurut ahli, pertumbuhan ekonomi 1 persen bisa menyediakan 300.000 lapangan kerja. Tetapi kita tidak boleh beralasan itu, makanya lulusan SMK didorong tidak hanya bekerja tetapi berwirausaha,” ujar dia.
Ia mengimbau agar siswa lulusan SMK tidak hanya terfokus mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan kejuruan mereka tapi mampu berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Melalui konsep unit usaha di SMK, siswa bisa mempelajari bidang kewirausahaan di luar jurusan pendidikan yang diambil.
“Banyak anak-anak kita yang buka usaha-usaha kafe, jualan online, itu bagus. Jadi jangan terfokus pada lowongan pekerjaan harus ada wirausaha,” kata dia.
Selain berwirausaha, siswa lulusan SMK juga didorong untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Kita sudah ada Diploma IV Polinela (Politeknik Negeri Lampung),” ujar dia.
Kepala SMK Negeri 2 Kota Bandar Lampung ini berharap pemerintah daerah bisa menciptakan iklim usaha yang baik agar pertumbuhan industri mampu menyerap lulusan SMK serta memberikan kemudahan perizinan bagi lulusan SMK yang menjadi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Edy menjelaskan lulusan SMK di Provinsi Lampung memiliki kompetensi dan daya saing yang dibentuk melalui Peta Jalan SMK Provinsi Lampung 2020-2024.
“Industri kalau mau cari karyawan tidak lagi membuka pengumuman lowongan kerja, tapi langsung ke sekolah saja,” tutup dia. (JOS)