Humaniora
Masjid Sekolah Tempat Cetak Siswa Berkarakter
BANDAR LAMPUNG – Pembangunan masjid SMAN 4 Bandar Lampung, resmi dimulai, Jumat (8/3/2019). Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dan sivitas akademika sekolah, serta disaksikan masyarakat sekitar.
Masjid yang diberi nama At-Tholibiin yang berarti sebagai tempat belajar, itu akan berdiri dua lantai tepat di antara ruang kelas sekolah, dibangun di atas lahan seluas 7 x 13 meter persegi. Pembangunan tersebut akan menelan dana mencapai Rp900 juta dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Kepala sekolah setempat, Umar Singgih kepada smartnews.id, usai peletakan batu pertama, Jumat (8/3/2019) mengatakan, masjid merupakan salah satu fasilitas terpenting yang harus dimiliki sekolah, sebagai sarana ibadah bagi siswa dan dewan guru dalam melaksanakan shalat berjamaah.
Selain tempat bersujud, menurut dia masjid dapat dimanfaatkan siswa untuk belajar serta memperdalam ilmu keagamaan sebagai penunjang pendidikan akademik sekolah. Masjid menurutnya juga merupakan tempat mencetak generasi cerdas dan berkarakter.
“Hadirnya masjid yang nyaman sudah barang tentu siswa dan guru dapat beribadah dengan tenang. Masjid ini juga nantinya dapat dimanfaatkan untuk hal lain, seperti kegiatan siswa yang tergabung dalam organisasi rohani Islam, dan kegiatan positif lainnya,” ujar dia.
Kemudian ketua pembangunan masjid yang juga ketua komite sekolah setempat, Muzakir Syihab mengungkapkan, dari anggaran pembangunan dibutuhkan, saat ini dana yang telah terhimpun mencapai Rp186 juta, berasal dari dewan guru, alumni, dan sejumlah pihak.
Dikesempatan itu, dia juga berharap kepada masyarakat dapat berpartisipasi memberi bantuan materiil, agar pembangunan masjid berjalan lancar sesuai harapan. Bagi yang ingin memberi bantuan, menurutnya dapat menghubungi nomor telepon seluler 0815-4108-2740 atau ke Nomor Rekening Bank Muamalat 0510058306.
“Dalam pembangunan masjid ini kami sangat berharap pula partisipasi dari masyarakat karena yang dibutuhkan masih banyak kekurangan. Masyarakat yang hendak membantu boleh dalam bentuk material bangunan ataupun uang tunai,” kata dia. (yus)