Humaniora
Permatep Unila Latih Warga Lamteng Buat Pupuk Organik dari Limbah Pertanian
Sejumlah mahasiswa Unila yang tergabung dalam Permatep, sedang melatih warga Desa Sukobinangun, Kecamatan Wayseputih, Lampung Tengah, mengelola limbah batang singkong dan kotoran ternak menjadi produk turunan bernilai ekonomi. DOK HUMAS UNILA
SMARTNEWS.ID — Persatuan Mahasiswa Teknik Pertanian (Permatep) Universitas Lampung, latih warga Desa Sukobinangun, Kecamatan Wayseputih, Lampung Tengah, mengelola limbah batang singkong dan kotoran ternak menjadi produk turunan bernilai ekonomi.
Kegiatan yang diselenggarakan mulai Juli hingga Desember 2020, itu didanai melalui dana hibah desa Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dosen Pembimbing Kegiatan PHP2D Dr. Ir. Sapto Kuncoro, M.S mengatakan, masyarakat Sukobinangun masih kurang memahami cara mengolah limbah batang singkong dan kotoran ternak. Usai panen, biasanya warga hanya meletakkan limbah tersebut di samping lahan.
“Untuk itu Permatep hadir menyosialisasi sekaligus melatih membuat produk turunan dari limbah batang singkong dan kotoran ternak. Harapannya program ini dapat membantu masyarakat meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya, Selasa (8/12/2020).
Pelatihan yang dilakukan katanya meliputi pembuatan bibit singkong berkualitas dengan pemotong batang singkong dan pengerat bibit singkong, pembuatan pakan ternak dengan rajangan batang singkong, dan MSN.
Kemudian pembuatan pupuk organik dari limbah batang singkong dan kotoran ternak menggunakan rajangan batang singkong, serta campuran dolomit, Thiroderma, EM4, dan pupuk urea.
Selanjutnya pembuatan Mol dengan memanfaatkan bonggol pisang dan campuran air kelapa, air cucian beras dan molases (air gula), pembuatan biourine dengan memanfaatkan urine sapi, campuran air cucian beras pertama, dan EM4.
“Bahan-bahan pendukung diupayakan diperoleh dari lingkungan sekitar agar nantinya dapat diterapkan masyarakat,” kata dia. (RLS)