Humaniora

Disdikbud Kota Berlakukan Absensi Barcode kepada Pegawai

OPD Pertama di Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG (smartnews.id) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, melakukan terobosan baru dalam memantau dan mengevaluasi kehadiran pegawai setiap hari kerja.

Cara yang dilakukan, yakni memberlakukan absensi barcode kepada seluruh pegawai dengan menggunakan telepon selular (ponsel) melalui aplikasi pindai QR atau barcode yang diunduh melalui play store.

Sekretaris Disdikbud Eka Afriana, S.Pd., M.Si mengatakan, absensi barcode yang berbasis web, akan mulai diterapkan di lingkungan kerja Disdikbud Bandar Lampung pada Senin, 25 November 2019.

Sekretaris Disdikbud Bandar Lampung, Eka Afriana, S.Pd., M.Si, paparkan manfaat absensi barcode berbasis web.

Absensi barcode ini, menurut dia memiliki kemudahan dan keunggulan tersendiri dibanding sistem absensi lainnya. Salah satunya, keberadaan pegawai selama jam kerja dapat terpantau melalui google maps.

“Melalui abesensi ini, kami bisa mengetahui di mana posisi pegawai, karena sistem ini menggunakan google maps,” ujar dia saat simulasi absensi barcode, di aula dinas, Jumat (22/11/2019).

Simulasi yang diikuti seluruh pegawai dinas setempat, termasuk dari lima koordinator wilayah (korwil), itu menghadirkan nara sumber Muhammad Yusri, S.Pd., M.M dari SMP Negeri 33 Bandar Lampung.

Sejumlah pegawai Disdikbud Bandar Lampung, mengikuti praktik absensi barcode, di aula dinas setempat.

Cara melakukan absensi barcode, lanjut Sakretaris, para pegawai cukup membuka aplikasi barcode yang terdapat di ponsel, lalu memindainya ke barcode yang tertera pada dinding kantor.

“Sistem absensi ini menggunakan ponsel android. Bila yang belum memiliki ponsel, mau tidak mampu harus memiliknya. Tapi kami yakin Bapak dan Ibu, di era digital ini, semua telah memiliki,” ujar dia.

Waktu absensi barcode, menurut dia, pegawai melakukan pada pagi dan sore, sesuai aturan dan ketentuan jam kerja. “Bagi pegawai bertugas di korwil, akan disiapkan barcode tersendiri, di sana” terangnya.

Kepala SMP Negeri 33, Muhammad Yusri, S.Pd., M.Si, menjadi nara sumber absensi barcode di Disdikbud Bandar Lampung.

Sekretaris menambahkan, hadirnya absensi barcode menguatkan sistem absensi sidik jari yang selama ini digunakan. “Kendati diberlakukan absensi barcode, namun absensi finger scan tetap dilakukan,” katanya.

Diberlakukan absensi barcode di Disdikbud, menurutnya, akan menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) pertama di Kota Bandar Lampung. “Mungkin OPD pertama juga di Provinsi Lampung,” katanya.

Usai Sekretaris memberi arahan, selanjutnya para pegawai mengikuti simulasi absensi barcode dipandu oleh Muhammad Yusri yang juga Kepala SMP Negeri 33 Bandar Lampung.

Saat simulasi, para pegawai tampak antusias dan seksama dengarkan parapan dari nara sumber. Termasuk, memberi kesempatan bertanya bagi pegawai yang bulum memahani seputar absensi barcode. (YUS)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close