Ruwa Jurai

Ruwat Desa dan Doa Bersama Warisan Kesenian Dan Budaya Harus Dijaga

Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, saat menghadiri ruwat bumi Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan. Ruwat desa dan doa berasama, merupakan salah satu pelestarian budaya dalam bentuk rasa syukur atas apa yang telah diberikan Allah SWT. Kegiatan itu dilaksanakan dilapangan desa setempat, Minggu (14/08/2022), malam. FHOTO : SMARTNEWS.ID/ACENG

 

SMARTNEWS.ID –Masyarakat Desa Trans Tanjungan , Kecamatan Katibung Lampung Selatan , menggelar ruwatan bumi dan doa bersama. Kegiatan itu juga diisi dengan hiburan wayang kulit dan mendatangkan Bawor dan Ciblak artis dagelan atau pelawak. Acara tersebut dilaksanakan dilapangan Desa setempat, Minggu (14/08/2022) malam.

Kepala Desa Trans Tanjungan, Alwi Amir mengatakan, kegiatan ruwat bumi dan doa bersama merupakan tradisi desa yang dilaksanakan secara turun temurun setiap tahunnya.

“acara ini sebagai bentuk rasa syukur atas keberkahan, kesehatan dan kemakmuran yang diberikan oleh Allah kepada kita semua. Dengan ruwat bumi dan doa bersama ini, kita harapkan kita mendapatkan perlindungan, kedamaian, kesejahteraan, kemakmuran untuk desa kita ini,”katanya

Ditambahkan Alwi Amir, usai menggelar ruwat bumi dengan doa bersama, kegiatan itu juga diisi dengan hiburan wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Kunto Guribno dari Kota Metro dan artis dagelan atau pelawak, Bawor dan Ciblak dari Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.

“ini juga sebagai salah satu pelestarian budaya dan kesenian. Saya berharap, tahun depan acara ini bisa lebih meriah lagi dan bisa diisi berbagai macam kesenian ataupun kegiatan lainnya yang bermanfaat dan memghibur masyarakat,”katanya

Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, Nanag Ermanto, yang menghadiri acara itu mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada masyarakat dan pemerintah desa. Apalagi, ruwat desa dan doa bersama merupakan kegiatan yang positif sebagai bentuk rasa syukur masyarakat dan pemerintah desa atas apa yang sudah dicapai selama ini.

“tradisi ini sebenarnya memiliki arti yang sangat mendalam, baik dalam hal kekompakkan warga, semangat gotong royong dan kebersamaan antar masyarakat dan pemerintah. Kemudian seni, adat dan budaya merupakan warisan leluhur, perlu dijaga, dilestarikan agar tidak punah dan bisa dilestarikan oleh oleh para generasi penerus kita nantinya,”katanya (ACENG)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close