Pendidikan

Siswa MIN 3 Bandar Lampung Diajarkan Mendaur Ulang Sampah

ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Bandar Lampung mengikuti sosialisasi program Ecomadrasah dengan antusias pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Mengusung tema “Menjaga Lingkungan dengan Daur Ulang Sampah,” kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Ikatan Mahasiswa Lampung Utara (IKAM Lampura) dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi (KKN-T) Kelompok 202.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Tata Usaha Havizi Sayuti, di aula madrasah setempat.  Tujuan kegiatan untuk menanamkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini, dengan fokus pada pengelolaan sampah yang benar.

Hadir sebagai pemateri utama, Ketua Umum IKAM Lampura, Ahmad Ariansyah, menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap sampah.

“Secara sederhana, sampah adalah sisa kegiatan kita yang sudah tidak terpakai. Namun, kita harus berhenti melihatnya sebagai barang buangan semata,” ujar Ariansyah di hadapan para siswa.

“Sesuai amanat Undang-undang No 18 Tahun 2008, sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui program Ecomadrasah ini, kami ingin adik-adik di MIN 3 menjadi generasi yang paham bahwa sampah bisa menjadi sumber daya berharga jika dikelola dengan benar,” sambung dia.

Ariansyah memaparkan secara rinci jenis-jenis sampah berdasarkan sifatnya. Para siswa diajak untuk mengenali perbedaan mendasar antara tiga kategori utama:

Sampah organik, dijelaskannya sebagai sampah “basah” yang mudah membusuk, seperti sisa makanan dan daun kering. “Ini adalah sampah ‘sahabat alam’ karena bisa kita olah kembali menjadi pupuk kompos yang subur,” jelasnya.

Sementara sampah anorganik katanya dikenalkan sebagai sampah “kering” yang sangat sulit terurai, seperti plastik, kaleng, dan kaca. “Sampah jenis ini adalah musuh terbesar lingkungan jika dibuang sembarangan, tapi bisa menjadi produk baru yang kreatif jika kita daur ulang,” katanya.

Kemudian, sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), lanjutkan, siswa diberi peringatan khusus mengenai sampah seperti baterai bekas, lampu neon, dan kaleng cat. “Sampah ini tidak boleh dicampur dengan yang lain karena mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan,” tegasnya.

Tidak hanya teori, para mahasiswa KKN-T juga memberikan demonstrasi praktis tentang cara memilah sampah. Para siswa diajak untuk memisahkan sampah sesuai jenisnya ke dalam tiga tempat sampah berbeda yang telah disediakan.

Lebih lanjut, Ahmad Ariansyah menguraikan dampak destruktif jika sampah tidak dikelola dengan baik. Ia menjelaskan bagaimana air lindi (cairan busuk dari sampah) dapat mencemari tanah dan sumber air, membuatnya tidak produktif dan beracun.

“Tumpukan sampah di TPA juga menghasilkan gas metana, gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat dari karbon dioksida dan mempercepat pemanasan global. Belum lagi jika dibakar, asapnya melepaskan racun penyebab kanker. Inilah ancaman nyata yang harus kita cegah, dimulai dari lingkungan madrasah kita,” papar Ariansyah.

Kolaborasi antara IKAM Lampura dan tim KKN-T disambut baik oleh pihak sekolah. Perwakilan guru MIN 3 Bandar Lampung menyatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat positif untuk membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang aktif dan pembagian suvenir ramah lingkungan. Diharapkan, sosialisasi ini menjadi langkah awal bagi MIN 3 Bandar Lampung untuk menjadi percontohan Ecomadrasah, di mana setiap warganya memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah secara bijaksana. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close