Institut Teknologi Sumatera

Program Pengembangan Teknologi Daerah Itera Didukung Kemendagri

DOK HUMAS ITERA

SMARTNEWS.ID – Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, beserta jajaran pimpinan Itera melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si, di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024.

Dalam pertemuan tersebut, selain menyampaikan berbagai inovasi teknologi yang diharapkan dapat dikembangkan di daerah, Rektor juga memaparkan program riset seputar ketahanan pangan, kesehatan, hingga energi ramah lingkungan.

Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha menyampaikan, dalam usia yang baru memasuki 10 tahun, peranan Itera di Sumatera diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai  permasalah seperti kemiskinan, lapangan kerja, kesehatan, pangan, energi dan lingkungan di daerah. Itera telah memiliki lebih dari 20.000 mahasiswa dan tersebar di 42 program studi di tiga fakultas. Hingga saat ini, Itera sudah meluluskan 5.152 sarjana dari berbagai daerah di Indonesia.

Dengan keberadaan research center yang ada di Itera, seperti Biosustain Research (BIRC), Intelegent Technology Research (ITRC), Material and Energy Research (MERC), dan Sustainable Infrastructure Research Centre (SIRC), diharapkan dapat menjadi sarana menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi daerah.

Sekjen Kemendagri juga berkomitmen untuk membantu menyosialisasikan langsung berbagai program pengembangan teknologi yang digagas Itera, kepada para kepala daerah khusunya di Provinsi Lampung.

Rektor juga menyampaikan seputar program Wakaf IPTEK Itera sebagai upaya kemandirian perguruan tinggi dalam pendanaan pengembangan IPTEK. Di daerah, peranan Itera juga dilakukan dengan membantu memetakan risiko bencana melalui pemetaan digital di beberapa daerah seperi di Kabupaten Waykanan, dan Lampung Tengah. Upaya tersebut untuk mencegah timbulnya banyak korban jiwa saat terjadi potensi bencana seperti gempa bumi, kebakaran hutan, bajir, hingga kekeringan.

“Dalam bidang kesehatan Itera juga ingin banyak berkontribusi dengan inovasi-inovasi penerapan teknologi seperti ambulance drone untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan di tempat yang masih sulit dijangkau,” ujar Rektor.

Sementara untuk ketahanan pangan, berbagai produk pengembangan pangan alternatif diciptakan Itera, salah satunya mi berbahan baku singkong. “Keberadaan Itera di Sumatera, diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, untuk kemaslahatan Sumatera dan Indonesia, dengan itu Itera berharap mendapat dukungan melaksakan beberapa program tersebut,” ujar Rektor Itera.

Dalam audiensi tersebut, turut mendampingi Rektor Itera, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Dr. Ir. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., para dekan, dan perwakilan lembaga di Itera. Sementara tim Kemendagri yang turut mendampingi Sekjen diantaranya Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Ir. Restuardy Daud, M.Sc., Plh. Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama, Ahmad Fajri, S.H., M.H., dan jajaran. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close