Ruwa Jurai
Persiapkan Pembelajaran Semester Ganjil, Guru SMPN 7 Ikuti Workshop
BANDAR LAMPUNG (smartnews.id) — SMPN 7 Bandar Lampung menggelar workshop peningkatan mutu tenaga pendidik tentang implementasi kurikulum 2013 dan persiapan pembelajaran dan penilaian semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020, Sabtu (13/7/2019).
Workshop yang diikuti sekitar 50 tenaga pendidik dari berbagai bidang studi, itu dibuka kepala sekolah setempat, Nurmaini, M.Pd. Hadir sebagai nara sumber, yakni Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Sumarwan, M.Pd.
Kepala sekolah setempat usai membuka mengatakan, workshop yang digelar pihaknya sangat penting diikuti para guru, sebagai dasar persiapan menyusun perangkat pembelajaran bagi peserta didik baru yang akan mengikuti kegiatan belajar mulai 15 Juli.
Saat workshop, peserta akan diberi materi oleh nara sumber seputar implementasi kurikulum 2013 yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar, membuat lebih aktif dan mampu memecahkan masalah, serta meningkatkan keterampilan peserta didik.
Dalam menyusun perangkat pembelajaran, menurutnya, tenaga pendidik diminta berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skill (HOTS), sehingga kualitas pembelajaran pada proses pendidikan semakin meningkat.
“Workshop terkait persiapan pembelajaran sudah menjadi agenda rutin bagi sekolah sebelum memasuki kegiatan belajar mengajar. Bahkan dilakuan dua kali dalam setahun, khususnya menjelang memasuk sekolah,” ujarnya kepada smartnews.id, Sabtu.
Workshop dengan materi teori menurutnya, hanya dilakuan selama satu hari. Selanjutnya, peserta akan diberi tugas menyusun perangkat pembelajaran sesuai kurikulum 2013. “Usai teori hari ini, peserta akan diberi tugas. Tugas akan dikumpulkan pada Senin depan,” katanya.
Sementara nara sumber workshop, Sumarwan mengatakan, dalam menyusun perangkat pembelajaran, tenaga pendidik terlebih dahulu mengetahui karakteristik peserta didik, seperti aspek usia, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial.
Hal tersebut guna memastikan peserta didik mendapatkan kesempatan sama berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. “Karateristik siswa sangat perlu diketahui. Itu juga membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan siswa,” kata dia. (YUS)