Institut Teknologi Sumatera

Mahasiswa KKN 218 ITERA Periode Ke-14 Berhasil Buat Terobosan di Sektor Pertanian

Warga Antusias Pesan Alat Canggih

ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID – Sebanyak sembilan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) kelompok 218 sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Way Gelam, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Muhammad Fajar Maulana, Sonya Priskila Sinaga, Fedila Annastasya, Gracia Alfa Betha Simanjuntak, Miftah Hasan Hadi Mohtar, Rifanska Rafael Sembiring, Febriani Nawang Wulan Sianipar, Handini Pusporini, dan Ronal Pasaribu.

Kelompok KKN 218 Itera datang mengabdi di Desa Way Gelam dengan mengusung salah satu program kerja utama yaitu pembuatan alat kelembaban tanah untuk efisiensi air yang berbasis Internet of Things (IoT).

Sosialisasi dan demonstrasi penggunaan alat kerja ini dilaksanakan di Balai Desa Way Gelam pada tanggal 22 Januari 2025. Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban tanah dengan cara menancapkan sensor soil moisture ke tanah.

Luaran dari alat ini akan menampilkan persentase kelembaban tanah. Alat ini juga sudah terhubung dengan aplikasi BLYNK sehingga nilai pengukuran dapat dilihat dari smartphone.

Pada pelaksanaan sosialisasi banyak peminat dari para petani sayur untuk bisa memiliki alat tersebut. Sehingga, di akhir sosialisasi terdapat dua orang yang ingin membeli alat tersebut.

Hal ini memantik semangat kepala desa agar dapat meningkatkan kualitas dari hasil panen sayuran. “Insya Allah, apabila nanti ada anggaran desa, maka akan saya belikan dan dibagikan gratis kepada petani sayur Desa Way Gelam,” ucap Setiawan selaku Kepala Desa Way Gelam.

Kelompok KKN 218 Itera juga mengusung program kerja pokok, yaitu pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Limbah minyak jelantah ini dapat dijadikan hal yang positif untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satunya menjadikan minyak jelantah sebagai bahan utama dalam pembuatan lilin aromaterapi.

Lilin aromaterapi dihasilkan dari proses pencampuran minyak jelantah dengan paraffin yang ditambahkan dengan essential oil dan crayon sebagai pewarna lilin. Bahan-bahan dari pembuatan lilin ini khususnya minyak jelantah dapat diperoleh dari sisa minyak bekas penggorengan.

Bahan pendukung lainnya seperti paraffin, sumbu, essential oil dapat dibeli dari online store. Sosialisasi dan demonstrasi pembuatan lilin ini dilaksanakan di Balai Desa Way Gelam pada  15 Januari 2025.

Peserta yang mengikuti sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah terutama ibu-ibu PKK memiliki antusiasme yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan pada saat sosialisasi dan mereka juga ingin mendemonstrasikan di rumahnya masing-masing.

“Semoga tindak lanjut dari demonstrasi ini dapat dikembangkan oleh ibu-ibu PKK sebagai usaha kerajinan” ujar Ibu Ketua PKK Desa Way Gelam. (***)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close