Bandar Lampung
Hai Sekolah! Hati-hati, Ada Modus Penipuan Berkedok Beasiswa Bantuan Covid-19
Salah satu orangtua siswa Mirza (kanan), saat menemui Kepala SMPN 1 Bandar Lampung Tri Priyono, memberitahukan terkait modus penipuan yang mengatasnamakan sekolah. ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID — Sejumlah orangtua siswa SMPN 1 Bandar Lampung, nyaris menjadi korban penipuan berkedok beasiswa yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab.
Oknum yang mengaku sebagai staf dan kepala sekolah itu, menghubungi para orangtua siswa melalui sambungan telepon, untuk memberikan beasiswa senilai Rp2.750.000 per siswa.
Salah satu orangtua siswa yang nyaris menjadi korban, Mirza, mengatakan dirinya ditelepon oleh staf sekolah untuk segera menghubungi kepala SMPN 1 Tri Priyono terkait bantuan beasiswa.
Saat mengubungi, oknum penipu tersebut memberikan nomor handphone kepala sekolah palsu dengan nomor 085394714847. “Saya langsung menghubungi nomor tersebut,” katanya.
Baca juga: Pemutakhiran Data Lanjutan Kuota Internet di Bandar Lampung Capai 75 Persen
Saat dihubungi, orang yang mengaku sebagai kepala sekolah Tri Priyono memberitahukan bahwa putrinya yang duduk di bangku kelas 7 di SMPN 1 mendapat beasiswa senilai Rp2.750.000.
Menurut oknum penipu tersebut, kata Mirza, bantuan beasiswa dampak pandemi Covid-19 dari pemerintah pusat, itu telah berada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung.
“Kata si penipu itu, uangnya sudah ada tinggal dikirim. Namun, sebelum dikirim saya diminta untuk ke mesin ATM, seraya penipu tersebut memberikan nomor rekening,” kata dia, Senin (23/8/2021).
Mendengar ucapan oknum yang mengaku kepala sekolah itu, Mirza mulai menaruh curiga. Untuk memastikan kebenaran informasi bantuan tersebut, ia lantas mendatangi sekolah.
“Makanya saya langsung ke sekolah untuk memastikan hal itu. Ternyata benar dugaan saya setelah bertemu kepala sekolah, bahwa tidak ada bantuan beasiswa dari pemerintah,” katanya.
Baca juga: SMPN 1 Bandar Lampung Bersiap Menerima Bantuan Kuota Internet 2021
Sementara, Kepala SMPN 1 Tri Priyono, mengatakan informasi bantuan beasiswa sebesar Rp2.750.000 tidak benar dan itu merupakan modus penipuan.
Menurut dia, peristiwa yang dialami Mirza, juga dialami oleh sejumlah orangtua siswa lain. “Tadi juga ada yang ke sekolah untuk menanyakan informasi itu. Kami katakan tidak ada,” katanya.
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, menurut dia, pihak sekolah telah memberitahukan seluruh orangtua siswa melalui grup WhatsApp sekolah, agar tidak melayani ulah oknum penipu tersebut.
“Tadi, usai mendapat informasi tentang ini, melalui wali kelas masing-masing siswa, langsung mengirimkan pemberitahuan modus penipuan ke orangtua siswa,” katanya.
Hal itu, sebagai langkah antisipasi agar orangtua siswa tidak menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan sekolah. “Hingga kini belum ada yang mengaku sebagai korban,” katanya. (YUS)