Nasional & Internasional
Kemdikbud Luncur Buku Panduan & Aplikasi Program MBKM
SMARTNEWS.ID — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan buku panduan dan aplikasi program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
Buku berjudul Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0, merupakan panduan dalam menerapkan program MBKM untuk merekonstruksi kurikulum sesuai perkembangan zaman.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng mengatakan, perubahan kurikulum harus selaras dengan peran pendidikan tinggi sebagai transisi dari pendidikan ke dunia kerja.
Untuk itu, kata dia, perguruan tinggi harus menyiapkan para mahasiswa guna menghadapi hal tersebut melalui nilai tambah lebih tinggi. Salah satunya perubahan revolusi industri selalu diimbangi dengan kemajuan teknologi.
“Kurikulum harus betul-betul menyiapkan learning outcome. Jadi seorang sarjana itu harus bisa apa, skill apa yang harus dimiliki, dan kemampuan komunikasi seperti apa,” kata Nizam dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.
Menurut dia, kampus tidak cukup menjadi tempat mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi juga dapat mengembangkan soft skills dan hard skills. “Untuk itu juga dapat dikembangkan di luar kampus,” ujar dia.
Sementara itu Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D mengatakan, kebutuhan masyarakat dan pemangku kepentingan menjadi keharusan untuk mengevaluasi dan reorientasi kurikulum secara reguler.
Terlebih, katanya, buku panduan edisi ke-4 yang telah disempurnakan berdasarkan tantangan dan kebijakan terbaru MBKM, itu merupakan bentuk adaptif dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dalam buku itu, lanjut Aris terdapat bimbingan pelaksanaan teknis maupun sosialisasi penyesuaian kurikulum. Landasan pemikiran penyusunan kurikulum hingga keterkaitannya dengan standar nasional pendidikan tinggi.
“Termasuk juga tahapan panduan pelaksanaan pembelajaran, strategi implementasi kurikulum dalam program Kampus Merdeka, penjaminan mutu di kurikulum itu sendiri dibahas sangat detail sekali,” terangnya.
Aris berharap, pengguna buku dan aplikasi membuat dosen dan mahasiswa bisa berkolaborasi. Hingga akhirnya mencapai tujuan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Aplikasi ini juga sudah diuji coba dalam pelaksanaan kegiatan kampus mengajar perintis yang dilaksanakan oleh 2.500 mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi,” kata Aris. (**)