Smart School
Keren! SMAN 10 Kini Punya Tanaman Sayuran Hingga Budi Daya Ikan
Kepala SMAN 10 Bandar Lampung Neng Rosiyati, S.Pd., M.M, saat menyiram tanaman sayuran yang mulai membesar, di sekolahnya, Selasa (20/4/2021). ISTIMEWA
SMARTNEWS.ID — Bermula ingin mengisi waktu dan memanfaatkan lahan di masa pandemi Covid-19, SMAN 10 Bandar Lampung berhasil membudidayakan ikan hingga tanaman sayuran.
Hasil dari budi daya yang dikerjakan sejumlah guru biologi sekolah setempat, kini tidak hanya dinikmati oleh warga sekolah, namun juga dinikmati masyarakat Kota Tapis Berseri.
Keberhasilan budi daya itu tentu tidak luput atas peran serta Kepala SMAN 10 Neng Rosiyati, S.Pd., M.M. Melalui kepiawaian memanajerial tim, kini program kewirausahaan sekolah berkembang.
“Membudidayakan ikan, tanaman hias, sayuran, dan bengkel, merupakan program kewirausahaan sekolah guna mengisi waktu di tengah pandemi,” ujar kepala sekolah, Selasa (20/4/2021).
Menurut dia, budi daya sejumlah tanaman sayuran seperti kangkung, bayem, sawi, pakcoy, cabai, tomat, dan lain-lain, kini telah membesar dan mengisi tiap-tiap sudut sekolah.
Bahkan, katanya, budi daya ikan yang berawal dari satu jenis ikan, kini juga telah berkembang menjadi sejumlah jenis ikan seperti ikan lele, ikan emas, ikan nila, dan ikan-ikan lainnya.
“Awalnya hanya ikan nila saja, seiiring adanya permintaan pasar yang cukup tinggi, kami juga mengembangkan jenis-jenis ikan lainnya,” ujarnya seraya nenunjukkan tempat pembudidayaan.
Untuk pembibitan, menurut dia didapat dari sejumlah para penjual. “Kalau bibit sayuran kami membeli secara online, sedangkan bibit ikan kami dapat dari daerah Metro,” kata dia.
Sedangkan media tanaman, lanjut dia, diolah sendiri oleh pihak sekolah. “Termasuk pupuk dan pestisida untuk tanaman, kami sendiri yang membuatnya dari tumbuh-tumbuhan,” terangnya.
Dia mengatakan, membudidayakan tanaman dan ikan di sekolah, tidak sekedar memanfaatkan tempat, juga dapat menumbuhkan ketertarikan siswa dan guru untuk berwirausaha.
“Mengapa kami melakukan ini? karena tidak semua lulusan SMA ke perguruan tinggi, namun ada yang tidak melanjutkan. Bagi yang tidak, kami harap mereka punya jiwa berwirausaha,” katanya.
“Tidak hanya itu, ternyata setelah kami berhasil membudidayakan ini, ada sejumlah guru yang pensiun tertarik mengikuti langkah kami, guna mengisi hari tuanya,” tambah dia. (YUS)