ILUSTRASI
SMARTNEWS.ID – Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1443 Hijriah atau hari raya Idulfitri, pada Minggu (1/5/2022) sore.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama RI Adib, mengatakan, pihaknya mengundang organisasi kemasyarakatan Islam dan duta besar negara sahabat.
“Kami mengundang ormas Islam dan duta besar negara sahabat untuk mengikuti sidang isbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022,” ujar Adib, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (30/4/2022).
Adib mengungkapkan, selain itu pihaknya juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren, serta para pakar dan ahli falak.
“Karena masih pandemi, sidang isbat awal Syawal 1443 H digelar secara hybrid, melalui daring dan luring.
Secara luring, sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Sedangkan daring menggunakan layanan aplikasi Zoom,” terangnya.
Ia menjelaskan, pelaksanaan sidang isbat diawali dengan penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag yang akan dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
Acara kemudian dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia.
Selanjutnya akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang. Pelaksanaan sidang isbat dimulai pada pukul 18.00 Wib diawali dengan sholat Maghrib.
Sementara itu, pengumuman hasil sidang isbat dilakukan pada pukul 19.15 WIB.
“Hasil sidang isbat awal Syawal 1443 H akan diumumkan melalui telekonferensi pers yang disiarkan TVRI sebagai tv pool,” tandas dia.
Berpotensi Lebaran Serentak
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, kemungkinan, hari raya Idulfitri yang ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah akan jatuh pada tanggal yang sama, yakni Senin, 2 Mei 2022.
Pasalnya, berdasarkan hasil hisab, posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat sore hari ini sudah bisa terlihat.
Ada kemungkinan (jatuh di tanggal yang sama), tetapi tetap menunggu hasil sidang isbat,” ujar Kamaruddin, Senin (25/4/2022).
Kamaruddin menjelaskan bahwa posisi hilal pada sidang isbat sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) secara hisab.
Namun demikian, metode hisab ini adalah informasi awal yang akan dikonfirmasi melalui metode rukyat.
“Apakah hilal bisa dilihat, menunggu hasil pengamatan yang akan dilakukan di 99 titik. Oleh karena itu, 1 Syawal masih menunggu hasil sidang isbat,” ujar Kamaruddin.
Ia menjelaskan, pada 29 Ramadhan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022, tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
“Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” ucap Kamaruddin.
Untuk diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H atau hari raya Idulfitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.
Ketentuan tersebut tertuang di dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
Maklumat tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto.
“Umur bulan Ramadhan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M,” tulis maklumat yang telah ditetapkan pada 3 Februari 2022 tersebut, seperti dikutip pada Selasa (19/4/2022). (KPS)