SMARTNEWS.ID – Tahun pelajaran 2025/2026 menjadi momen istimewa bagi seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan BUM. Tidak sekadar rutinitas tahunan, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kali ini dirancang sebagai sarana pembentukan karakter luhur berbasis Pancasila dan Alquran, sekaligus sebagai bekal awal keterampilan dasar kehidupan bagi seluruh peserta didik baru.
Dengan semangat pemberdayaan dan kolaborasi antarpihak, Yayasan BUM di bawah pengawasan Prof. Dr. H. Imam Malik Masyhuri, M.Ag, memaknai MPLS sebagai welcoming event yang mengakar kuat pada nilai spiritual, sosial, dan akademik. Di hadapan para peserta didik MTs dan SMA/SMK yang memulai perjalanan pendidikannya, Prof. Imam Malik menekankan bahwa MPLS bukan sekadar orientasi ruangan dan seragam, tapi perjalanan mengenal jati diri dan membangun karakter sejati.
“Di sinilah langkah awal anak-anak kita menjadi pribadi unggul, berakhlak mulia, disiplin, dan visioner,” kata dia.
Menarik, 50 persen peserta didik baru di lembaga pendidikan BUM merupakan lulusan dari sekolah-sekolah yang juga berada dalam naungan yayasan yang sama. Para siswa sudah familiar dengan fisik lembaga, namun MPLS tetap menjadi gerbang penting untuk mengenal diri lebih dalam.
Setiap peserta didik dibimbing untuk merenungkan dan menyadari tujuan mereka melanjutkan pendidikan, sebuah proses penting yang menanamkan kedisiplinan dan kesadaran arah hidup sejak dini.
Tahun ini juga menandai peluncuran P5 Qurani sebagai bagian integral dari MPLS. Program ini merupakan implementasi nyata dari Penguatan Profil Pelajar Pancasila (sekarang dikembangkan menjadi 8 dimensi profil lulusan) yang Qurani, yakni peserta didik yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga kokoh dalam akidah, mulia dalam akhlak, dan siap berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
P5 Qurani hadir sebagai jawaban atas kebutuhan generasi yang berpikir ilmiah, berjiwa sosial, dan berorientasi keselamatan dunia-akhirat.
Dalam P5 Qurani, peserta didik mendapatkan pembinaan karakter yang sistematis dan menyentuh hati, termasuk melalui kegiatan-kegiatan yang menggandeng instansi dan dinas terkait, seperti pelatihan keterampilan hidup, simulasi keselamatan, serta edukasi kesehatan fisik dan mental.
Dengan sinergi kuat antara guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, Yayasan BUM terus berkomitmen menjadikan lembaga-lembaga pendidikannya sebagai tempat terbaik untuk tumbuh, belajar, dan berproses menjadi insan paripurna.
MPLS bukan sekadar tradisi, tetapi titik tolak peradaban pendidikan masa depan. (***)
