Bandar Lampung
Kerajinan Sulam Usus Ikut Verval Pusdatin Kemdikbud
Desainer sulam usus Lampung Aan Ibrahim (kiri), didampingi Kabid Kebudayaan Disdikbud Bandar Lampung Mastita, S.E., M.M, saat mengikuti verval Pusdatin Kemdikbud. ISTIMEWA
BANDAR LAMPUNG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung mengikuti verifikasi dan validasi data kebudayaan dan kebahasaan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Sulam Usus, bersama Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemdikbud), Senin (19/10/2020).
Verval yang dilakukan secara virtual dari ruang kerja Kepala Bidang Kebudayaan, Mastita, S.E., M.M, itu guna meningkatkan layanan dan kualitas data kebudayaan dan kebahasaan yang bersumber dari sumber data, serta membangun komitmen pimpinan unit kerja daerah dalam hal pengumpulan, pengelolaan, dan pendayaagunaan data di daerah.
Selain dari jajaran Disdikud Kota, verval juga turut dihadiri maestro sulam usus sekaligus desainer kebanggaan Bumi Ruwa Jurai, Aan Ibrahim. Kesempatan itu, Aan juga membawa sejumlah kerajinan sulam usus yang menjadi kebanggaan masyarakat Bandar Lampung itu.
Sekretaris Disdikbud Kota Eka Afriana, S.Pd., M.Si mengatakan, verval dilakukan oleh Pusdatin kemdikbud sebagai bentuk sinkronisasi pengelolaan data kebudayaan dan bahasa terhadap sulam usus. Sulam usus itu sendiri, katanya merupakan WBTD dari Bandar Lampung yang telah ditetapkan Kemdikbud sejak 2015 lalu.
“Sulam usus yang telah menjadi WBTB oleh Kemdikbud ini merupakan kategori kemahiran dan kerajinan tradisional. Tentunya, hal itu perlu dilakukan verval dalam rangka optimalisasi dan sinkronisasi pengelolaan data kebudayaan dan kebahasaan,” ujar dia.
Untuk mendukung dan menguatkan kegiatan verval tersebut, menurut dia, pihaknya mengajak desainer sulam usus Lampung, Aan Ibrahim sebagai nara sumber. “Pak Aan adalah maestro sulam usus Lampung. Maka dari itu kami menggandeng beliau sebagai nara sumber untuk menjelaskan terkait perkembangan sulam usus di masyarakat,” katanya.
Sementara itu Desainer Sulam Usus Lampung, Aan Ibrahim, menerangkan untuk mendukung aktivitas verval tersebut pihaknya akan membuat video singkat tata cara pembuatan sulam usus dan diberikan ke Kemdikbud. Hal itu untuk mendeskripsikannya proses pebuatan secara detail.
“Kita menyadari bahwa sulam usus telah menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya di Lampung. Maka dari itu, kami perlu memvidiokan proses pembuatan sulam usus ini. Selain sebagai dukungan verval, juga agar dapat diketahui masyarakat luas,” ujar dia seraya mengatakaan bahwa pertama kali ia memperkenalkan kerajinan sulam usus kepada masyarakat Tanah Air pada tahun 1996 lalu. (**)