Humaniora
Keren! SMPN 33 Pinjamkan Siswa Ponsel & Belikan Kuota Internet untuk Ikuti PJJ
Wakil Kepala SMPN 33 Bidang Kesiswaan, Rita Resyanti, S.Pd bersama salah satu guru Bety Nurhayati, S.Pd, saat mendatangi salah satu kediaman siswa kelas 8, guna memotivasi siswa dalam mengikuti PJJ. (Foto: Dok SMPN 33)
SMARTNEWS.ID — Pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara dalam jaringan (daring) atau online menggunakan gawai, di tengah pandemi covid-19 ternyata belum semua bisa diikuti siswa.
Pasalnya, tidak semua siswa terutama dari keluarga prasejahtera mempunyai gawai. Agar siswa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), sekolah harus pandai menyiasatinya.
Seperti dilakukan SMP Negeri 33 Kota Bandar Lampung. Sekolah ‘jemput bola’ atau mendatangi kediaman siswa untuk meminjamkan gawai sebagai sarana mengikuti KBM PJJ.
Kepala sekolah setempat Hi. M Yusri, S.Pd., M.M mengatakan, pascaditetapkan Bandar Lampung zona kuning oleh pemerintah daerah, sementara waktu sekolah diminta melakukan PJJ.
Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran covid-19 di sekolah. Namun, menurut dia, masih ada sejumlah siswa ditempatnya belum memiliki gawai dikarenakan keterbatasan ekonomi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut dia, pihaknya berinisiatif membantu meminjamkan telepon seluler (ponsel) berbasis android kepada siswa, agar tetap mengikuti PJJ.
“Kebetulan ada guru mempunyai ponsel android lebih dari satu. Ponsel itulah yang dipinjamkan ke siswa. Siswa tidak memiliki ponsel hanya beberapa siswa saja,” ujar dia kepada SMARTNEWS.ID, Jumat (24/7/2020).
Menurut dia, itu dilakukan terhadap siswa sejak dimulainya tahun pelajaran 2020/2021. “Kegiatan meminjamkan ponsel ke siswa itu, sudah berlangsung dalam dua Minggu ini,” katanya.
Selain meminjamkan ponsel, lanjut dia, pihaknya juga memberi paket data atau kuota internet, agar siswa dapat mengakses materi pembelajaran yang diberikan para guru.
“Ponsel yang dipinjamkan ke siswa sekaligus berikut kuota internetnya. Selain itu, siswa juga dititpkan sejumlah uang untuk menambah paket internet apabila akan habis,” jelasnya.
Cara lain selain meminjamkan ponsel guru, agar siswa tetap mengikuti PJJ menurut dia siswa yang mempunyai ponsel android, diminta belajar bersama dengan siswa yang tidak memilikinya.
Untuk tidak membebani pemiilik ponsel, terang dia, pihak sekolah yang menanggung biaya pembelian paket data internet. “Dalam juknis, BOS boleh membeli paket internet,” ujar dia.
Cara-cara yang dilakukan tersebut, menurut dia merupakan langkah untuk membantu siswa prasejahtera agar tetap mengikuti proses KBM, kendati di tengah pandemi covid-19.
“Kita berharap pandemi ini segera berakhir. Sehingga siswa dapat kembali belajar di sekolah untuk mengikuti KBM dengan tatap muka. Kami yakin semuanya rindu hal itu,” kata dia. (YUS)