SMARTNEWS.ID – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana akan menambah jumlah stok bahan pokok pada pasar murah yang digelar tahap kedua lantaran bahan pokok yang disediakan pada pasar murah tahap pertama ludes diserbu warga kurang dari 1 jam.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana saat dimintai keterangan, pada Jum’at (15/04/2022).
“Antusias masyarakat sangat besar, kedepannya kita akan lakukan penambahan, nah kedepannya kan masih ada lagi, karena kita pasar murah 3 kali, nanti akan kita lakukan lagi dan mendekati lebaran kita adakan lagi, insya allah aman untuk masyarakat Kota Bandar Lampung,” kata Wali Kota Eva Dwiana.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol mengatakan, tingginya antusias masyarakat dengan adanya pasar murah disebabkan perbedaan harga bahan pokok yang sangat signifikan.
“Kebetulan untuk beras kan yang kita sediakan beras premium kalau harga pasar sekitar Rp.53.000-Rp.55.000, hari ini kita jual dengan harga Rp.37.000/5kg, jadi lumayan signifikan harganya, makanya banyak diburu masyarakat,” ujarnya.
Wilson berharap masyarakat yang hadir dalam pasar murah dapat tertib dan mentaati protokol kesehatan (prokes) yang ada.
“Karena saat ini juga pandemi Covid-19 masih ada, jadi harapan Pemkot Bandar Lampung masyarakat yang belanja kita harus prokes dan tertib,” ungkapnya.
Salah satu masyarakat bernama, Sunarti mengaku senang dengan keberadaan pasar murah yang digelar Pemkot Bandar Lampung.
“Alhamdulillah kita bisa dibantu pemerintah, kita bisa beli beras, gula, minyak, terigu, dengan harga terjangkau. Kita dibatasi satu paket harganya Rp.67.000, satu warga satu paket,” ujarnya.
Sunarti mengatakan, ia sudah datang dan mengantre sejak jam setengah 8 pagi untuk membeli paket sembako murah yang disediakan.
“Saya sudah sekitar 1 jam setengah mengantre, antreannya lumayan panjang. Harapannya kedepan ada lagi, katanya kan emang mau ada lagi, karena kita paling butuh minyak sama gula, itu lumayan boros, minyak goreng kan sekarang di pasar beli yang curah RP. 17.500, kalau yang kemaran Rp. 23.000, kita mah kalau ada minyak curah yang pakai minyak curah, kalau ada minyak kemasan ya pakai minyak kemasan, mana yang ada aja,” pungkasnya. (***)