Humaniora
Perpusnas Sosialisasi Pengembangan Program Revitalisasi di Lampung
BANDAR LAMPUNG (smartnews.id) — Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melakukan sosialisasi Pengembangan Program Revitalisasi, di Hotel Horison Bandar Lampung, pada 15 dan 16 Oktober 2019.
Kegiatan yang diikuti 50 peserta berasal dari sejumlah Kabupaten di Provinsi Lampung, itu dibuka oleh Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, Deni Kurniadi, Selasa (15/10/2019), pukul 16.00.
Saat membuka, Deni Kurniadi yang pada kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ferynia, melakuan foto bersama peserta, sebagai tanda bahwa kegiatan sosialisasi resmi dimulai.
Dalam pembukaannya, Deni Kurniadi mengatakan sosialisasi pengembangan program revitalisasi, dan pedoman lembaga akreditasi perpustakaan, merupakan program menguatkan perpustakaan, baik di Provinsi, Kabupaten, dan Desa.
Program sosialisasi ini, menurut dia menitikberatkan pada pengembangan dan transformasi perpustakaan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, serta membangun sinergi dengan stakeholder.
“Setelah dilakukan sosialisasi program ini, tentunya perpustakaan di baik di Provinsi dan Kabupaten termasuk perpustakaan di desa, wajib mengembangkannya dengan melibatkan semua unsur,” katanya.
Menurutnya, perpustakaan merupakan tempat bagi masyarakat memperoleh informasi. “Fungsi perpustakaan saat ini sudah sangat luas, selain tempat mencari informasi, juga dapat digunakan sebagai tempat diskusi,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Ferynia menerangkan kegiatan revitalisasi perpustakaan berbasis inklusi, merupakan inovasi menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat.
Dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menurutnya kegiatan belajar masyarakat harus berkelanjutan dan disertai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dilakuan tenaga pengelola perpustakaan.
“Para tenaga pengelola perpustakaan harus mahir dalam menggunakan teknologi informasi dalam melayani pengguna perpustakaan. Tujuannya, agar permintaan akses informasi lebih cepat diterima masyarakat,” kata dia.
Untuk diketahui, sosialisasi pengembangan program revitalisasi selama dua hari, akan membahas sejumlah hal. Hari pertama, tentang Prinsip Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, disampaikan nara sumber dari Perpusnas.
Dihari kedua, nara sumber akan membahas dua hal, yakni tentang Advokasi dan Sinergi Stakeholder Perpustakaan, serta Strategi Pelibatan Masyarakat dalam Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Pada pembukaan sosialisasi pengembangan program revitalisasi yang dilakuan Perpusnas Perpusda, pada waktu dan tempat yang sama, juga dibuka sosialisasi pedoman lembaga akreditasi perpustakaan. (YUS)