Humaniora

Unila Latih Dosen Pemula Buat Jurnal Internasional

Nara sumber saat memaparkan materi terkait penulisan artikel jurnal internasional. ISTIMEWA

SMARTNEWS.ID — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan penulisan artikel jurnal internasional untuk dosen pemula. Acara berlangsung di Hotel Emersia Bandar Lampung, Senin (28/9/2020).

Ketua LPPM Unila Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., saat membuka kegiatan menyampaikan, pelatihan diselenggarakan untuk membangkitkan minat menulis bagi para dosen dan peneliti, khususnya di lingkungan Kampus Hijau.

Kegiatan diikuti 50 peserta terdiri dari dosen dan peneliti dari tiap-tiap fakultas di lingkungan Unila dan Universitas Malahayati. Penyelenggara menghadirkan tiga narasumber pada kegiatan ini, antara lain Prof. John Hendri, Prof. Suharso, dan Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D.

Pada kesempatan itu Lusmeilia mengungkapkan, sepanjang tahun 2019 dosen yang tercatat melakukan penelitian dan penulisan masih rendah. Melalui kegiatan ini Lusmeilia berharap, para dosen semakin terpacu untuk menulis dan melaksanakan penelitian.

Hal itu seiring dengan makin bergengsinya penilaian peringkat perguruan tinggi sehingga Unila harus terus gencar meningkatkan jumlah dan mutu penelitian.

Berdasarkan data yang yang dihimpun LPPM, Lusmeilia merinci, di tahun ini sudah ada 1.500 proposal penelitian. Tentunya hal itu harus diimbangi dengan luaran (output) agar dapat diimplementasikan ke tengah masyarakat.

Untuk mendukung hal itu, LPPM juga memfasilitasi bidang penulisan, baik klinik penulisan artikel, translate, maupun proofreading yang akan dibimbing langsung oleh dosen berpengalaman dalam bidang penulisan penelitian.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan TIK Unila Prof. Suharso, Ph.D., yang hadir sebagai narasumber, menyampaikan materi “Motivasi dan Kiat sebagai Penulis Pemula untuk Publikasi Jurnal Internasional”.

Menurut Suharso, publikasi adalah titik awal kemajuan akademik dan peradaban. Level awal dari tuntutan ilmu pengetahuan adalah penulisan publikasi. Sebaliknya, level tertinggi dari kemajuan akademik adalah implementasi publikasi di masyarakat, yakni luaran.

Mantan Dekan FMIPA Unila ini meyakini, kemajuan teknologi berbanding lurus dengan jumlah publikasi ilmiah yang dimiliki suatu negara. Dorongan suatu negara sangat penting bagi peneliti untuk menciptakan sebuah karya. Oleh karena itu upaya budaya mutu adalah kewajiban yang harus diterapkan dosen dan peneliti hari ini. “Meneliti adalah peran yang tidak bisa terpisahkan dari dosen”, tuturnya. (RLS)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close